Eksperimen
Fisika Lanjut
Pengukuran Arus Dengan Teori Hukum Ohm Menggunakan Program
EWB
Salam smangat sahabat..... saat ini saya akan sedikit membagikan tentang program EWB. Electronics workbench (EWB) adalah sebuah software yang dapat digunakan dalam pengujian dan eksperimen rangkaian elektronika. Untuk menganalisa dan merancang suatu rangkaian elektronika kita tidak
harus membuat rangkaian tersebut baru kemudian kita coba amati
rangkaian tersebut dengan mempergunakan multimeter ataupun osiloskop...
Sekarang kita dapat mempergunakan software elektronika untuk menganalisa
dan merancang suatu rangkaian elektronika. EWB terdiri dari Menu
Reference, Sources, Basic, Diodes, Transistors, Analog ICs, Mixed ICs,
DigitalICs, Indicators dan masih banyak lagi menu yang terdapat pada EWB .
pada
saat ini saya akan membawa sahabat ke penggunaan EWB dalam pengukuran
arus dengan rangkaian sesuai dengan rangkaian Hukum Ohm dengan
menambahkan hambatan dalam pada multimeter, dan mari kita lihat
pengkajiannya dengan teori Hukum Ohm I = V/R.
Tujuan
melihat hasil pengukuran dengan EWB sesuai dengan rangkaian Hukum OHM
Prosedur Percobaan
Eksperimen
1: “Hukum Ohm”
Mengamati
Pengaruh Besarnya Hambatan Meter Terhadap Harga pengukuran arus
- Bangun rangkaian seperti pada gambar, kemudian sambung multimeter untuk mengukur arus yang mengalir dalam rangkaian.
- Atur (set) multimeter sebagai amperemeter DC. Biarkan hambatan meter seperti yang
- sudah ada (1 nano ohm)
- Jalankan simulasi, dan catat besarnya arus yang terbaca.
- Ubah hambatan amperemeter (Rd) berturut-turut menjadi 1 ohm, 10 ohm, 100 ohm, dan tiap kali mengganti hambatan meter, jalankan simulasi - dan catatt besarnya arus yang terbaca.
- Berdasarkan data yang anda peroleh, buatkan simpulannya.
Hasil
dan Analisis Data
Eksperiment 1 “rangkaian Hukum Ohm”
1. percobaan 1 dengan hambatan
dalam (Rd) ampere meter sebesar 1nΩ
Hasil oleh Ewb arus (I) yang
terukur sebesar 363,6 mA
Hasil perhitungan dengan I=V/R
Dik : V = 12 V
R1=
33 Ω
Rd
= 1 nΩ = 1 x 10-9 Ω
Dit : I =...?
Penye : I = V/R ;
R = R1 + Rd = 33 + (1 x 10-9) = 33 Ω
I
= 12/ 33
I
= 0,3636 A
I
= 363,6 mA
2. percobaan 2 dengan hambatan
dalam (Rd) ampere meter
sebesar 1 Ω
Hasil
oleh Ewb arus (I) yang terukur sebesar 352,9 mA
- Hasil perhitungan dengan I=V/R
Dik : V = 12 VR1= 33 ΩRd = 1 ΩDit : I =...?Penye : I = V/R ; R = R1 + Rd = 33 + 1 = 34 ΩI = 12/ 34I = 0,3529 AI = 352,9 mA
3. percobaan 3 dengan hambatan dalam (Rd) ampere meter sebesar 10 Ω
Hasil oleh Ewb arus (I) yang terukur sebesar 279,1 mA
Hasil perhitungan dengan I=V/R
Dik : V = 12 V
R1=
33 Ω
Rd
= 10 Ω
Dit : I =...?
Penye : I = V/R
R = R1 + Rd = 33
+ 10 = 43 Ω
I
= 12/ 43
I
= 0,2791 A
I
= 279,1 mA
4. percobaan 4 dengan hambatan dalam (Rd) ampere meter sebesar 100 Ω
Hasil oleh Ewb arus (I) yang terukur sebesar 90,23 mA
Hasil perhitungan dengan I=V/R
Dik : V = 12 V
R1=
33 Ω
Rd
= 100 Ω
Dit : I =...?
Penye : I = V/R ;
R = R1 + Rd = 33 + 100 = 133 Ω
I
= 12/ 133
I
= 0,09023 A
I
= 90,23 mA
- Dari ke 4 hasil di atas perbandingan antara perhitungan sistematis dan menggunakan EWB dapat di lihat pada tabel di bawah ini
Pembahasan
Dari
analisa data di atas dengan menggunakan rangkaian hukum ohm dapat di lihat
bahwa perbandingan antara penggunaan aplikasi EWB dengan hitungan matematis
dapat terlihat bahwa tingkat errornya sangat tipis, bahkan hasil hitungan
matematis I sangat sama dengan hasil ukur oleh ampere meter pada EWB.
Kesimpulan
Pengukuran
arus pada rangkaian Hukum Ohm menggunakan EWB sama hasilnya dengan hasil hitung
arus secara matematis.
0 komentar:
Posting Komentar